Juicy Luicy merilis HAHAHA, single terbaru yang mewakili tawa untuk menutupi kesedihan orang yang menjadi pilihan kedua

 

Di saat kita menyukai seseorang, kita pasti akan melakukan apapun untuk orang yang kita suka. Dan kita pasti ingin selalu ada untuk dirinya kapan pun dan dimana pun. Tapi apa jadinya, kalau orang yang kita suka, hanya rindu dengan kita saat dia merasa kesepian? Atau mungkin mencari kita saat dirinya merasa tidak tenang? Padahal saat dia sedang senang, jarang sekali kita hadir ataupun diajak bersenang-senang bersama. Padahal saat dia sedang merasa tidak kesepian, kita seperti dilupakan. Kita seakan seperti back up plan, orang yang dituju saat dia butuh saja, bahkan seakan seperti badut. Badut dimana kita berusaha sebisa mungkin membuat dia senang, menjadi tempat curhat terbaik, memprioritaskan dirinya, namun status hubungan tidak jelas. Malah bisa masuk dalam hubungan friendzone. Perasaan itu lah yang ditangkap dan dijadikan sebuah lagu oleh Juicy Luicy. Juicy Luicy membuat lagu baru yang diberi judul HAHAHA.

Lagu yang di beri judul HAHAHA ini, mewakili seseorang yang tertawa melihat keadaan yang dialaminya saat ini. Hanya dirindukan saat dia kesepian, hanya dijadikan tempat curhat saat merasa bad mood. Diluar itu, seakan kehadiran kita tidak ada dalam hidupnya. Tertawa dalam hal ini, mewakili perasaan sakit yang dialaminya

Kepiawaian Juicy Luicy dalam menangkap situasi tersebut, tidak berhenti disitu saja. Karena disaat kita sudah siap untuk pergi, dirinya kembali untuk memikat kita kembali. Hal itu lah yang membuat Juicy Luicy menamakan lagu terbarunya HAHAHA. Bahkan secara pribadi, penulis pun pernah berada dalam situasi ini. Dan akhirnya tertawa karena lagu ini sangat mewakili. Sebuah tawa untuk diri sendiri dan situasinya. Sebuah tawa berbentuk tamparan, kalau situasi ini sering kali terjadi. Bahasa lain yang mungkin familiar untuk Gen Z, adalah backburner. Dimana kita hanya menjadi sesuatu yang tidak didahulukan dan dianggap tidak penting. Dimana kita hanya menjadi pilihan kedua dan selalu merasa ketidakpastian dari orang yang kita sukai.

“Situasi seseorang yang selalu jadi back up, badut, atau hanya dicari-cari saat dibutuhkan, sering kali kita lihat. Dan sering banget situasi itu dicurhati oleh temen-temen kita. Makanya kita membuatkan lagu dari situasi itu dan semoga bisa mewakili banyak orang sekaligus menjadi soundtrack sentimental untuk didengarkan. Sehingga benar-benar berani keluar dari situasi itu”, ujar Julian Kaisar sang vokalis.