Penyanyi-penulis lagu
yang diakui secara internasional, Mitski, memukau para pendengar di
seluruh dunia dengan single terbarunya, "My Love Mine All Mine"
yang diambil dari album ke-7, The Land Is Inhospitable and So Are We,
yang dirilis via Dead Oceans. Melodinya yang menawan dan liriknya
yang menyentuh hati telah beresonansi dengan para pendengar di seluruh dunia,
termasuk di Asia Tenggara - dengan jumlah streams yang
meningkat empat kali lipat sejak hari perilisannya, dan telah mencapai 61
juta streams hingga saat ini.
Dengan mencapai #145 di Spotify Chart, "My Love Mine All Mine" telah melejit ke puncak Viral 50 Chart di Singapura dan Malaysia, serta meraih posisi 3 teratas di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Kehadirannya di Spotify Daily Charts serta Weekly Charts juga tidak kalah luar biasa, menempati posisi top 15 di Malaysia, Filipina, Singapura, Amerika Serikat, dan Global Charts.
Kesuksesan "My Love Mine All Mine" meluas ke TikTok, dengan meraih posisi #1 di Viral 50 Chart di platform tersebut dengan 650,000 video TikTok yang dibuat dengan menggunakan official sound dan disaksikan sebanyak 1,2 miliar kali. Di Apple Music, lagu ini telah masuk ke dalam Alternative Chart di 82 negara, meraih posisi #1 di Vietnam, #2 di Singapura, #3 di Malaysia dan juga Amerika Serikat, dan #5 di Filipina. Single ini juga berhasil masuk ke dalam All Genre Charts di layanan streaming tersebut, dengan masuk ke dalam posisi top 30 di Filipina dan Singapura. Selain itu, di tangga lagu Shazam, lagu ini berada di posisi top 20 di Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
"My Love Mine All
Mine" adalah lagu instant classic, yang dipuji oleh Exclaim!
sebagai "memilukan sekaligus penuh harapan, jenis keseimbangan yang telah
disempurnakan oleh Mitski dalam satu dekade sejak
debutnya." Lagu ini merupakan inti dari album ini, di mana sang
penyanyi membayangkan perasaan cintanya menyinari bumi dari bulan, lama setelah
sang penyanyi telah tiada: “Moon, a hole of light/Through the big top
tent up high/Here before and after me/Shining down on me/Moon, tell me if I
could/Send up my heart to you/So when I die, which I must do/Could it shine
down here with you.”
Album Mitski yang
paling ekspansif, epik, dan penuh wisdom saat ini, The
Land Is Inhospitable and So Are We diproduksi bersama Patrick
Hyland dan direkam di Bomb Shelter di Nashville Timur
dan Sunset Sound di Los Angeles, dengan orkestra yang
diaransemen dan dipimpin oleh Drew Erickson serta paduan suara
yang beranggotakan 17 orang — 12 orang di Los Angeles dan 5 orang di Nashville
— diaransemen oleh Mitski. Untuk pertama kalinya, Mitski merasa
penting untuk memiliki sebuah band yang melakukan rekaman secara langsung di
studio untuk menciptakan suara baru yang agung ini.
Mitski menulis
lagu-lagu ini secara singkat selama beberapa tahun terakhir, dan lagu-lagu ini
terasa terinspirasi oleh momen-momen yang terjadi saat ia memperhatikan hal-hal
- menyadari suara atau bunyi yang tidak pada tempatnya, bangunan yang mengerang
dalam keruntuhan, opini-opini yang membelah suatu komunitas, perasaan yang
tidak dapat ditampung oleh tubuh. Album ini penuh dengan kepedihan orang
dewasa, patah hati dan kegembiraan yang tampaknya biasa saja, yang sering kali
tidak terlihat tetapi terasa sangat besar. Dari dasar sebuah gelas, ke jalan
masuk yang berlumpur dengan kenangan dan salju, ke kereta api pengangkut barang
yang melaju kencang melintasi Midwest, dan sampai ke bulan, rasanya seperti
semuanya, dan semua orang, menangis, menjerit kesakitan, dan melengkung ke arah
cinta.
0 komentar:
Posting Komentar