Ide bisa datang dari mana saja, termasuk nama sendiri
atau karakter animasi favorit. Dua hal itu pun diaplikasikan Andrea
Tanzil lewat single keduanya. Terinspirasi dari
panggilannya, Andy, dan juga karakter Buzz Lightyear, Andreabekerja
sama dengan Kamga menulis
lagu “Infinity
& Beyond” yang menceritakan tentang harapan seseorang saat mencintai
orang lain. “Karena panggilanku ‘Andy’, orang-orang pasti
selalu bertanya ‘Andy yang di Toy Story?’ Dari situ, aku jadi punya ide untuk
membuat lagu dengan konsep Toy Story. Kebetulan, di situ ada karakter favorit
aku, yaitu Buzz Lightyear yang motonya adalah “To Infinity and Beyond!”. Di
sini, Buzz adalah mainan kesukaan pemiliknya yang bernama Andy. Hal ini aku
tuangkan ke dalam lagu yang menggambarkan perasaanku saat suka seseorang,
seperti Andy yang suka dengan Buzz Lightyear. Intinya, memberi tahu orang yang
kita cintai bahwa kita membutuhkannya dan ingin merasakan kebahagiaan
bersamanya,” jelas
Andrea panjang lebar
Ide ini rupanya sudah dikemukakan pemilik nama lengkap Andrea
Zaharani saat melakukan
rekaman “Uneasy”pada
Februari lalu. Kamga menyambut
positif setelah mendengar konsep ini. “Jadi,
saat pengerjaan “Uneasy” di studio saat itu, aku ngobrol dengan Mas Edu (tim
A&R Sony Music) mengenai konsep untuk single keduaku. Ide ini didengar
Kamga yang langsung suka dan segera mengajukan diri untuk membuatkan lagunya.
Dia bahkan langsung bikin draft pertama. Sejujurnya, aku merasa sangat terbantu
karena awalnya aku belum ada gambaran apa-apa akan seperti apa lagunya. Tapi,
setelah mendengar draft pertama, aku langsung punya bayangan.”
Diberi kesempatan menjadi co-writer untuk
“Infinity & Beyond” bersama Kamga merupakan
salah satu pengalaman yang menarik baginya. Andrea bersyukur, mereka punya visi
yang sama mengenai lagu ini sehingga ide-ide yang ia usulkan ditanggapi Kamga
dengan baik. “Mungkin, tantangannya ada
pada saat menulis dan menyesuaikan lirik agar lebih menarik atau catchy,
mengubah bagian yang terlalu banyak kata-kata agar lebih mudah didengarkan,
serta menyesuaikan lagunya agar lebih feminin. Selain itu, semua proses
penulisan hingga rekaman berjalan lancar. Aku juga dapat banyak ilmu dari Kamga
untuk membuat alternatif bridge, chorus, dan verse saat menulis lagu. Karena
apa yang kita rasa kurang cocok di satu bagian, ternyata bisa digunakan di
bagian lain.” cerita
gadis kelahiran Bekasi, 3 Juli 2003, ini.
Single pertama Andrea,
“Uneasy”, berhasil
membawanya masuk nominasi AMI Awards untuk
kategori Artist Solo R&B/Soul Terbaik. Dari lagu perdananya ini jugalah,
penyuka genre musik Jazz Bossanova ini belajar untuk bisa menyuarakan opininya
saat proses pengerjaan musik dan mempertahankan pendapat. “Karena aku yang
menyanyikan, jadi aku yang tahu mau dibuat seperti lagu tersebut. Dalam satu
lagu, ada visi dari aku sebagai penyanyinya, visi dari penciptanya, dan visi
dari Sony
Music. Aku belajar untuk
berkompromi dan menyamakan opini agar lagu yang aku bawakan jadi lebih bagus
dan semua pihak puas dengan hasil akhirnya.”
Andrea berharap, “Infinity & Beyond” akan menjadi salah satu lagu
dengan nuansa bahagia yang menarik perhatian, mendapat sambutan positif, dan
para pendengarnya dapat merasakan kebahagiaan yang ia hadirkan lewat lagu ini.
“Saat ini, menurut aku, lagu-lagu sedih sedang banyak didengarkan orang. Aku
ingin lagu bahagia juga mendapat kesempatan dan menarik perhatian yang sama
besarnya dengan lagu-lagu sedih. Untuk itu, aku merilis “Infinity & Beyond”
agar rasa bahagia yang aku hadirkan dalam lagu ini bisa tersebar ke banyak
orang. Lagu ini tidak punya pesan yang berat karena ini adalah lagu ringan yang
memberi tahu bagaimana rasanya saat seorang Andrea jatuh cinta,” tutupnya. Single kedua Andrea Tanzil, “Infinity
& Beyond”, bisa
didengar di platform musik digital.
0 komentar:
Posting Komentar