Tidak
butuh lama buat A. Nayaka untuk kembali merilis karya terbarunya. Penyanyi dan rapper
hip-hop itu kini melepas album terbarunya yang diberi judul “Culture Shock”,
dan single “Sweet Time” menjadi focus track di album ini.
Album
yang dirilis di bawah label rekaman Def Jam Indonesia dan Universal Music
Indonesia ini menjadi album keempat miliknya selama menjalani karier di
industri musik tanah air. Album Culture Shock berisikan sebanyak 13 lagu yang
kebanyakan ia tulis sendiri liriknya. Nayaka juga mengajak musisi hip-hop papan
atas seperti Alyph, Basboi, dan Ben Utomo untuk berkolaborasi dalam album ini.
Terdapat juga beberapa nama yang sudah tidak asing lagi dan andal di bidangnya
untuk menjadi produser di setiap track di album ini, seperti SonaOne, Greybox,
Toshiiki, Nisya, hingga Wolfy.
Nayaka
menjelaskan tentang pembuatan album “Culture Shock”: “The creation of Culture Shock
started in 2019, and it was full-on English, I was in my safe-zone – I’m glad
it didn’t come out then. Fast forward to 2021, di tengah-tengah pandemi, di
situlah gue mulai nyaman menulis dengan Bahasa Indonesia, dan gue rilis lagu
seperti “Orang Lain” dan “Waktu Tiba”. Itu bikin gue lebih percaya diri untuk
mengubah konsep “Culture Shock” untuk jadi album bilingual – supaya gue bisa
nunjukin konsep culture shock nya nggak Cuma di judul tapi juga di
lagu-lagunya.”
“Gue
ingin album ini untuk me-represent anak-anak di Indonesia yang lahir di luar
negeri, atau vice versa. Karena dari pengalaman pribadi, nggak gampang buat gue
untuk adjust saat gue pindah dari U.S. ke Indonesia. Sometimes it’s not easy
being a foreigner in your own country,” tambah Nayaka mengenai album “Culture
Shock”.
Terdapat
13 lagu di album “Culture Shock”, dan 8 dari 13 lagu tersebut melibatkan
kolaborasi dengan musisi lain. Awalnya, Nayaka hanya merencanakan 12 lagu untuk
dirilis dalam album ini. “Tadinya itu albumnya sudah selesai di 12 lagu.
WeTheFest happened, Alyph came down to record, dan kita bikin lagu dari awal.
Jadi sekarang ada 13 lagu, dan it’s my favorite to be honest,” cerita Nayaka
mengenai kolaborasi dengan Alyph.
Untuk
focus track di album “Culture Shock” ini, Nayaka memilih lagu berjudul “Sweet
Time”. Lagu ini ia pilih karena cocok untuk memperkenalkan album “Culture
Shock”. Nayaka menjelaskan, “Secara warna lagu, gue mau orang dengerin “Marila
Berdansa” yang bright, setelah itu orang dengerin “Sweet Time” yang juga
bright, baru setelah itu dengerin album “Culture Shock” yang mostly dark.
“Sweet Time” bisa jadi jembatan yang cocok di situ.”
Untuk
aransemennya di single “Sweet Time” ini, Nayaka masih memberikan nuansa new age
hip-hop dan trap yang kerap menjadi garisnya dalam membuat karya, walaupun di
beberapa part ia juga memberikan penegasan terhadap jalur hip-hop dan rap yang
ia usung.
Kualitasnya
dalam memberikan warna musik rap yang catchy memang sudah tidak bias dimungkiri
kepiawaiannya. Nayaka membungkusnya dengan nyaman tanpa keluar dari jalur utama
musik hip-hop dan rap.
“Cover
art album ini merepresentasikan culture shock. Itu foto ulang tahun ke-10 gue
di U.S., and there’s this little asian kid, bareng temen-temen gue yang mostly
Hispanic American dan African American. I had a lot of fun making this album,
dan gue berharap semua yang dengerin juga bisa enjoy album ini,” pesan Nayaka.
Daripada
makin penasaran, langsung saja dengarkan single “Sweet Time” dan album “Culture
Shock” di semua platform layanan musik digital kesukaan kalian. Save it to your
playlist!
0 komentar:
Posting Komentar