Aktris dan model Tatjana
Saphira punya sisi lain yang kini ingin dibagikannya bersama para
penggemar lama serta pendengar musik tanah air. Tak hanya piawai berperan di
layar, seniman berusia 26 tahun ini punya sweet spot di dalam
dirinya untuk musik. Tahun ini, Tatjana memutuskan untuk mengawali karirnya di
bidang tarik suara secara resmi melalui perilisan single “Kemanakah
Cinta”.
Diproduseri oleh Aradea
Barandana (Dea) dan ditulis oleh Adinda Dwimadasari, single perdananya
ini bercerita tentang seseorang yang dihadapkan dengan sebuah dilema antara
rasa galau dan kasmaran. Berada di tengah sebuah hubungan cinta yang sudah lama
berjalan, tokoh utama pada lagu ini bertemu dengan sosok baru yang menarik
perhatiannya, membuatnya bimbang dalam persimpangan — melanjutkan cinta lama
dan menjaga memori indah bersama, atau menjelajahi kemungkinan baru yang
menantinya. Cinta adalah bahasa universal, dan “Kemanakah Cinta” menjadi
spesial bagi Tatjana karena dekat dengan pengalaman banyak orang. Uniknya, lagu
ini menghadirkan pesan emosional lewat kemasan yang fun. “Ironically,
it’s a sad song, but also a song that you might be able to dance to,” kata
Tatjana.
“Kemanakah Cinta”
dirilis mendahului serangkaian single Tatjana yang akan datang
tahun ini, serta sebuah EP yang akan dirilisnya jelang akhir tahun. Sebagai
lagu debut, “Kemanakah Cinta” adalah titik awal yang baik untuk memahami narasi
cinta yang hendak disampaikannya. EP yang akan datang rencananya akan
mengisahkan segala hal yang bisa terjadi dalam proses jatuh cinta, mulai dari
jatuh cinta, bimbang, penasaran, kasmaran, hingga kehilangan dan rindu.
Dibesarkan oleh ayahnya,
seorang gitaris eks-personil band yang seringkali mengajaknya
melihat dapur rekaman dan menyambangi panggung pertunjukan, dan diajarkan untuk
bermain piano sejak kecil, Tatjana merasa akrab dengan musik. “Music is
a big part of my life, I would turn to music dalam keadaan senang maupun sedih.
Music can touch you in a very personal way,” ujarnya. Kali ini,
Tatjana merasa yakin untuk terjun langsung dan berkarya melalui medium musik
karena berada di bawah naungan tim yang ia percaya untuk mewujudkan visinya.
Sebagai individu yang punya old soul dan tertarik dengan musik
lawas atau bernuansa vintage, Tatjana merasa cocok dengan produser
Dea dan penulis lagu merangkap pengarah vokal Dinda yang ciri khas produksi
musiknya serupa.
Selama karirnya yang
merentang 10 tahun di industri perfilman, Tatjana beberapa kali berkesempatan
untuk mengeksplorasi kemampuan vokalnya di muka layar. Pada film drama komedi
romantis Sweet 20 (2017) yang dibintanginya, Tatjana
menyanyikan sejumlah soundtrack film, termasuk di dalamnya
lagu lawas “Bing” oleh Titiek Puspa, “Payung Fantasi” milik Ismail Marzuki, dan
“Layu Sebelum Berkembang” dari A. Riyanto. Sementara itu, pada serial drama
musikal STEREO (2015), Tatjana menjadi satu-satunya pemeran yang bukan berlatar
karir penyanyi, beradu akting bersama Vidi Aldiano, Pradikta Wicaksono, Angel
Pieters, dan Indra Aziz.
Tatjana dikenal sebagai
pribadi yang serius dalam ekspresi kreatifnya sambil tetap mengalir mengikuti
arah masa depan. Terjun ke dunia yang baru, Tatjana berharap karyanya bisa
diterima dengan baik oleh pendengar, menemani dan menjadi bagian dari
perjalanan mereka. Meski sedikit nervous, pelaku kreatif
multi-talenta ini menyadari bahwa rasa takut adalah tanda kemajuan. “I
think the only really fulfilling things that I’ve done in my life adalah
hal-hal yang membuatku sangat takut dan mendorongku untuk berani push the
limit. Tahun ini, aku mencoba hal-hal baru, dan itu artinya kita berkembang
sebagai manusia.”
Penggemar Tatjana dan
pendengar barunya dapat menanti karya-karya baru Tatjana yang akan datang tahun
ini.
0 komentar:
Posting Komentar