Nama Andrea
Tanzil, atau yang akrab disapa Andy,
mungkin masih terdengar baru bagi para pencinta musik di Indonesia. Namun,
kepiawaiannya dalam mengolah suara dan bermain gitar yang sering ia tuangkan ke
dalam video singkat dan diunggah ke media sosial berhasil memikat label Sony Music Entertainment Indonesia yang
memutuskan untuk mengajaknya bergabung.
“Aku
sempat kira ini hoax saat dikontak Kak Keke Kananta yang merupakan A&R Sony
Music melalui DM Instagram. Masalahnya, aku belum punya nama sebagai penyanyi
dan sudah tidak aktif mengunggah karyaku di media sosial karena sedang fokus
pada pendidikan saat itu. Tapi, setelah berbicara dengan tim Sony Music
Entertainment Indonesia, aku jadi tertarik untuk mencoba. Sejak masuk label,
gairahku terhadap musik yang sempat terpendam dua-tiga tahun, kini muncul lagi.”
Dengan suaranya yang khas, Andy memilih “Uneasy” sebagai single pertama untuk memperkenalkan
dirinya kepada penikmat musik nasional. “Lagu
ini terinspirasi dari pengalaman aku sendiri dan mungkin akan banyak orang yang
merasa relate dengan kisahnya. “Uneasy” bercerita tentang dua orang yang berada
dalam satu hubungan, tapi sudah tidak ada percikan asmara, komunikasi, dan perasaan
sama sekali. Namun, keduanya masih sama-sama sayang, jadi mereka tidak tahu
apakah harus menyudahi saja hubungan ini atau tetap lanjut. Sebagian orang
tentu pernah atau malah sedang berada dalam posisi ini.”
Pembuatan single ini
diakuinya memakan waktu cukup lama. Tidak ingin membuat lagu asal-asalan, Andy banyak belajar dengan
mencoba membuat lagu sendiri dan ikut berbagai workshop untuk
memperkaya khasanah musiknya. “Kalau
dihitung dengan waktu belajar dan mencari inspirasi, bisa dibilang pembuatannya
memakan waktu lima bulan. Untungnya, proses rekaman single ini tidak terlalu
lama, hanya beberapa jam saja, karena aku dibantu tim Sony, seperti Kak Kamga,
Kak Edu, dan Kak Dila. Awal-awalnya aku agak gugup dan tidak yakin untuk
bernyanyi di depan orang lain. Tapi, mereka membantuku memunculkan rasa percaya
diri sehingga aku berani mengeluarkan suara asliku,” papar mahasiswi
jurusan Hukum di UGM ini.
Menciptakan single yang
dijadikan materi debut tentu
memberi pengalaman baru bagi Andy. Mencari mood, melodi, dan lirik yang tepat
agar bisa menyampaikan kisah yang dia inginkan adalah beberapa faktor yang
dianggapnya cukup menantang. “Bagiku,
tantangan dalam membuat “Uneasy” adalah menciptakan musik yang memiliki elemen
‘aku’ di dalamnya, baik itu dari segi tema, genre yang aku suka, hingga lirik,
sehingga memberikan kesan orisinal, tapi tidak terkesan hanya mengikuti musik
yang sedang tren,” jelasnya.
“Uneasy”
bernuansa RnB dengan sedikit sentuhan ballad. Artwork single-nya
yang terlihat glamor seakan menjadi visualisasi dari musik yang dihadirkan di single perdana Andy ini. Meski
memilih genre RnB untuk lagu debut, namun ia tidak menutup kemungkinan untuk
mencoba genre lain, seperti pop atau hip-hop. Berani mencoba adalah prinsipnya
dalam mewujudkan cita-cita sebagai penyanyi dan penulis lagu. “Aku ingin bisa mengekspresikan diri serta
perjuanganku dan orang lain melalui musik. Untuk mengekspresikan diri, tentu
tidak terbatas di satu genre saja. Selain itu, aku ingin bisa membuat karya
yang bagus, relate, catchy, dan mudah didengar oleh orang-orang yang menikmati
musikku.”
Andy berharap, single pertamanya ini akan disukai para
pencinta musik serta membuat orang-orang terdekatnya bangga. “Semoga siapa pun
yang mendengar akan tersentuh karena melodinya enak dan merasa terhubung dengan
kisah yang diangkat. Aku juga ingin memberi semangat kepada anak muda di luar
sana yang sedang berjuang dengan kekuatan mereka sendiri, bahwa aku merasakan
yang mereka rasakan. Kita mengalami hal yang sama dan kalian tidak sendirian.
Selain itu, aku tahu bahwa di single perdana ini tentu masih banyak hal yang
perlu diperbaiki. Jadi, aku akan membuat “Uneasy” sebagai
pembelajaran agar bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi dan lebih bisa
menghibur untuk ke depannya,” tutup Andy.
0 komentar:
Posting Komentar