Pesatnya perkembangan teknologi
informasi saat ini, menuntut industri perbankan untuk berbenah dan
bertransformasi, serta beradaptasi dengan kemajuan zaman. Situasi disrupsi
digital hingga ketidakjelasan kondisi ekonomi global yang saat ini melanda tidak
hanya Indonesia namun juga dunia, tentunya harus disikapi dengan cermat dan
bijak. Inisiatif strategis yang konkret dan wajar, baik jangka pendek maupun jangka
panjang, perlu dirumuskan dan dievaluasi secara berkala guna memberikan capaian
optimal terhadap hasil yang diharapkan.
Tidaklah mudah bagi Bank Kalsel
untuk menghadapi tantangan sekaligus menjaga amanah Pemegang Saham untuk turut
berkontribusi terhadap pengembangan perekonomian daerah. Oleh sebab itu,
evaluasi secara berkala sangat penting dilakukan untuk memastikan dan memonitor
strategi bisnis yang telah ditetapkan, dapat berjalan secara optimal.
Langkah-langkah strategis yang
telah ditetapkan oleh Bank Kalsel di tahun 2022, sejauh ini telah berhasil
memberikan hasil positif terhadap kinerja. Adapun strategi tersebut
diterjemahkan dalam tiga fokus strategi.
Pertama, Optimalisasi Pendapatan,
sebagai upaya mempertahankan rentabilitas dalam tingkatan wajar, dimana salah
satunya adalah dengan menjaga dan meningkatkan performa aset-aset Bank yang
potensial mendukung pendapatan bisnis.
“Bank Kalsel berhasil menunjukkan
hasil menggembirakan. Posisi Aset per 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp 17,57
triliun, mampu tumbuh sebesar 9,49% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 16,04
triliun (yoy). Hal ini juga ditunjang dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga
(DPK), dimana per 31 Maret 2022 mampu mencatatkan sebesar Rp 14,51 triliun atau
tumbuh 9,69% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 13,23 triliun
(yoy)” beber Hanawijaya, selaku Direktur Utama Bank Kalsel.
Kedua, Efisiensi Biaya, yakni
meminimalkan/mengoptimalkan pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas.
Biaya-biaya yang akan dikeluarkan disusun berdasarkan skala prioritas, yang memang
penting dan berdampak dalam mendukung kinerja bank.
“Strategi ini berhasil memberikan
dampak efektif dalam kinerja kami, dimana per 31 Maret 2022, Bank Kalsel mampu
mencatatkan BOPO sebesar 69,32% dibanding tahun sebelumnya sebesar 69,94%
(yoy). Hal ini menunjukkan, Bank Kalsel telah berhasil menekan biaya-biaya yang
timbul sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan perusahaan. Imbas dari
langkah ini, per 31 Maret 2022 Bank Kalsel berhasil mencatatkan Laba sebesar Rp
137,58 miliar lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar
Rp 121,49 miliar (yoy) atau tumbuh sebesar 13,24%” terang Hanawijaya.
Yang ketiga, Menjaga Kualitas
Kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan. Hal ini penting
dilakukan dalam rangka memastikan kinerja kredit Bank Kalsel selalu berada
dalam kondisi comply.
“Untuk kredit dan pembiayaan,
Bank Kalsel mampu mencatatkan sebesar Rp 11,47 triliun di posisi 31 Maret 2022,
dengan kontribusi Kredit Konsumtif sebesar 53,98%, Investasi sebesar 29,41% dan
Modal Kerja 16,61%. Catatan tersebut meningkat 3,02% (yoy) apabila dibandingkan
pada tahun sebelumnya sebesar Rp 11.13 triliun. Raihan ini turut menjadi salah
satu faktor keberhasilan Bank Kalsel dalam menjaga Peringkat Komposit di level
2, dimana NPL (gross) berada di posisi 3,66% lebih baik dibandingkan tahun
sebelumnya yakni 3,69% (yoy). Ini mengindikasikan, Bank secara umum Sehat”
tukas Hanawijaya.
Atas pencapaian kinerja tersebut,
tentunya patut disyukuri, dimana meskipun banyak dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi global yang tidak menentu, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel tetap mampu
bertumbuh positif. Upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan regulator
sebesar Rp 3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan progress yang positif,
dimana per 31 Maret 2022 mencatatkan Modal Inti sebesar Rp 1,89 triliun, tumbuh
3,86% dari tahun sebelumnya sebesar 1,82% (yoy).
“Pada kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham,
Gubernur dan Bupati/Walikota se-Kalimantan Selatan yang senantiasa memberikan
dukungan, khususnya dalam upaya pemenuhan kewajiban yang ditetapkan regulator. Tak
terkecuali juga kepada DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kalsel. Besarnya
dukungan ini menjadikan kami semakin optimis mampu memenuhi ketetapan
regulator, sekaligus memacu kami untuk berkomitmen memberikan layanan terbaik
kepada masyarakat, sebagaimana tagline kami Setia Melayani, Melaju Bersama”
pungkas Hanawijaya.